Friday, April 15, 2016

tugas mandiri tidak terstruktur



Mapel:Bahasa Indonesia
Disusun Oleh:1.Khuri Alam Syah
Kelas:VIIIc
No. Urut:19
Kementrian Agama
Madrasah Tsanawiyah Negri
MTS N Kebumen 2
Alamat: JL. Cendrawasih Tamanwinangun Kebumen
Tahun Pelajaran 2015/2016
1.   Struktur teks diskusi
2.   Struktur teks eksposisi
3.   Ciri-ciri isu
4.   Ciri-ciri tesis
5.   Ciri-ciri argumen teks diskusi
6.   Ciri-ciri argumen teks eksposisi
7.   Tulis paragraf isu teks diskusi
8.   Tulis argumen mendukung dan argumen menentang teks diskusi
9.   Tulis paragraf tesis teks eksposisi
10.    Tulis paragraf argumen teks eksposisi
Jawab
1.   Struktur teks diskusi
·         Isu
·         Argumentasi(pendapat)
a.    Argumen mendukung
b.    Argumen menentang
·         Kesimpulan
2.   Struktur teks eksposisi
·        Penyataan pendapat(tesis)
·        Serangkaian argumentasi
·        Penegasan ulang pendapat
3.   Ciri-ciri isu
·        Berisi masalah yang akan didiskusikan lebih lanjut
·        Topiknya menggunakan persamaan yang kontroversal
4.   Ciri-ciri tesis
·        Terdapat penyajian titik pandang
·        Terdapat preview argumen
5.   Ciri-ciri argumen teks diskusi
a.    Argumen mendukung
·        Berisi penjabaran lebih lanjut tentang isu yang lagi dibahas
·        Penulis memaparkan argumen yang mendukung
·        Pendapat harus didukung dengan fakta,data,pengalaman penulis
·        Dan referensi yang berhubungan isu yang dibahas
b.    Argumen menentang
·        Berisi argumen yang bertentangan dengan pendapat yang menentang
·        Penulis memaparkan argumen yang menentang
·        Pendapat harus didukung dengan fakta,data,pengalaman penulis
·        Dan referensi yang berhubungan isu yang dibahas
6.   Ciri-ciri argumen teks eksposisi
·        Penulis memaparkan serangkaian argumen yang disertai dengan bukti-bukti atau fakta-fakta untuk memperkuat argumen
7.   Tulis paragraf isu teks diskusi
·                  Akhir-akhir ini tindakan kriminal yang dilakukan oleh pelajar dikota-kota besar sangat memprihatinkan.Mereka tidak hanya bersekolah, Tetapi jugamelakukan perusakan,perkelahian,dan bahkan pembajakan sebuah bus.Salah satu pejabat menginstuksikan kepada kepala dinas pendidikan(disdik)setempat untuk memberikan sanksi kepada para pelajar nakal yang melakukan tindakan kriminal.Masyarakat pada umumnya setuju bahwa pelajar yang melakukan tindakan kriminal perlu diberi sanksi.Bentuk apa yang diberikan? Sampai saat ini masih terjadi pendebatan dikalangan masyarakat.
8.   Tulis argumen mendukung dan argumen menentang teks diskusi
·        Argumen mendukung
          Sebagian masyarakat mengusulkan ada tiga sanksi yang direkomendasikannya.Pertama,pelajar-pelajar tersebut dipindahkan darisekolah asalnya ke sekolah lain.Murid-murid yang nakal biasanya berkelompok.Dengan demikian,pindahkan mereka kesekolah lain,tetapi disebar,hingga benar-benar terpisah satu sama lain dan diharapkan tidak melakukan tindakan kriminal lagi.
          Kedua, yakni sanksi tidak naik kelas kepada seluruh pelajar yang terbukti telah melakukan tindakan-tindakan yang merugikan serta membahayakan keselamatan orang lain.
          Sanksi ketiga,apabila kedua hukuman itu tidak berhasil mengubah perilaku,siswa bermasalah tersebut dikeluarkan dari sekolahnya saat ini dan dikembalikan kepada orang tua masing-masing.
·         Argumen menentang
          Sementara itu,sebagian masyarakat tidak setuju kalau siswa yang nakal dikeluarkan  dari sekolah.Alasanya,siswa itu masih perlu pembinaan.Pihak sekolah harus membina anak sekolah yang nakal tersebut.Apagunanya sekolah kalau tidak bisa membina dan membimbing siswanya.Supaya tidak terjadi perkelahian,  misalnya, sekolah perlu mengadakan kegiatan yang membuat siswanya betah disekolah.Perlu diketahui bahwa pelajar,terutama,SMP merupakan peralihan dari anak ke remaja.Secara psikologis,mereka butuh perhatian.Kegiatan yang membuat siswa  betah di sekolah,antara lain,olahraga,musik,tari,menulis,dan pramuka.

9.   Tulis paragraf tesis teks eksposisi
·                  Akhir-akhir ini tindakan kriminal yang dilakukan oleh pelajar dikota-kota besar sangat memprihatinkan.Mereka tidak hanya bersekolah, Tetapi jugamelakukan perusakan,perkelahian,dan bahkan pembajakan sebuah bus.Salah satu pejabat menginstuksikan kepada kepala dinas pendidikan(disdik)setempat untuk memberikan sanksi kepada para pelajar nakal yang melakukan tindakan kriminal.Masyarakat pada umumnya setuju bahwa pelajar yang melakukan tindakan kriminal perlu diberi sanksi.Bentuk apa yang diberikan? Sampai saat ini masih terjadi pendebatan dikalangan masyarakat.
10.     Tulis paragraf argumen teks eksposisi
          Sebagian masyarakat mengusulkan ada tiga sanksi yang direkomendasikannya.Pertama,pelajar-pelajar tersebut dipindahkan darisekolah asalnya ke sekolah lain.Murid-murid yang nakal biasanya berkelompok.Dengan demikian,pindahkan mereka kesekolah lain,tetapi disebar,hingga benar-benar terpisah satu sama lain dan diharapkan tidak melakukan tindakan kriminal lagi.
         Kedua, yakni sanksi tidak naik kelas kepada seluruh pelajar yang terbukti telah melakukan tindakan-tindakan yang merugikan serta membahayakan keselamatan orang lain.
         Sanksi ketiga,apabila kedua hukuman itu tidak berhasil mengubah perilaku,siswa bermasalah tersebut dikeluarkan dari sekolahnya saat ini dan dikembalikan kepada orang tua masing-masing.
·         

tugas bahasa indonesia penelitian



BAB 1
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

        Pendidikan sangatlah penting untuk setiap individu yang di lahirkan ke dunia untuk menjalankan kehidupan dengan baik dan berguna bagi nusa dan bangsa. Serta kehidupan yang layak dan bermutu untuk dapat mencapainya. Langkah awal kita untuk bisa menghadapi kehidupan kedepan dan memenuhi tuntutan zaman adalah belajar baik dan benar.
          Belajar dilakukan pertama kali di ajarkan oleh kedua Orang tua  seperti  belajar merangkak, berjalan dan berbicara. Ini merupakan proses pembelajaran awal yang terjadi dialami dan dilakukannya. Semua pembelajaran ini akan terus berlanjut sampai seorang anak memiliki polah pikir yang baik. Setelah pemikiran seorang anak berkembang, maka anak akan mulai menerapkan pendidikan yang didapatkannya dari  kalangan keluaga yang diberikan oleh Ayah, Ibu, dan Kakaknya. Tidak semua ilmu pengetahuan dapat diberikan oleh keluarga kepada anaknya, maka Orang tua memasukkan kedalam lembaga pendidikan seperti sekolah. Mengingat pentingnya ilmu pengetahua untuk bisa menjalani kehidupan kedepan. Hakekatnya  pendidikan tidak dapat dilepaskan dari masalah ekonomi, baik secara langsung maupun tidak langsung.
         Masyarakat kedungwinangun dukuh pagak  ada yang sekolah di kecamatan klirong dan ada juga yang di luar kecamatan klirong. Namun tidak sedikitpun anak yang harus meninggalkan proses dan aktivitas pendidikan, ini semua tidak terjadi tanpa sebab, tentunya ada alasan-alasan dan faktor-faktor tertentu yang melatar belakanginnya.
         Putusnya sekolah merupakan masalah yang penting untuk dibicarakan dan dicari jalan keluarnya. Permasalahannya putus sekola di indonesia bukan masalah kecil. Sebagaimana kita ketahui bersama, jumlah anak putus yang sekolah di indonesia dewasa ini angkanya tidak puluhan orang tetapi sudah mencapai ribuan orang, ini bukan angka yang kecil. Dalam penyelesaian masalah anak putus sekolah ini, bukanlah tanggung jawab satu, dua orang atau suatu instansi saja. Tetapi semua orang dan semua lembaga bertanggung jawab pada masalah ini. Jika masalah anak putus sekolah ini tidak ditangani dengan cepat dan tepat, maka akan berdampak buruk bagi perekonomian Indonesia  dan sosial bangsa pun akan terganggu.
               Dengan banyaknya anak putus sekolah akan berdampak kepada pengangguran karena  kemampuan yang dimiliki anak putus sekolah tersebut tidak mencukupi untuk mengisi lapangan pekerjaan yang semakin canggih dan membutuhkan keahlian khusus. Maka, angka pengangguranpun akan bertambah. Jadi, bagaimana indonesia bisa dan mampu bersaing dengan negara-negara maju, sedangkan kualitas sumber daya manusia indonesia masih jauh ketinggalan dari negara-negara maju. Selain itu, anak-anak yang putus sekolah yang akhirnya menganggur akan semakin didesak oleh kebutuhan hidup yang terus meningkat, yang mendorong untuk bertindak kriminalitas seperti pencuri, perampok, pembunuhan dan lain-lain. yang membuat  masyarakat menjadi terganggu dan ketentraman yang telah terjalin ditengah-tengah masyarakat akan hilang.

 B.Rumusan Masalah
    Rumusan masalah karya ilmiah ini yaitu:
       1.Apakah faktor penyebab anak putus sekolah di desa kedungwinangun dukuh pagak?
       2.Apa dampak yang diakibatkan oleh anak yang putus sekolah tersebut?

C.Tujuan Penelitian
     Karya ilmiah ini bertujuan untuk:
     1.Mengetahui faktor penyebab anak putus sekolah di desa kedungwinangun dukuh pagak.
     2.mengetahui dampak yang diakibatkan anak yang putus sekolah di desa tersebut.
                  D.Manfaat Penelitian
                         Karya ilmiah ini akan membahas sebagai berikut:
                             1.Untuk menambah wawasan pentingnya pendidikkan untuk anak.
                             2.Untuk mengetahui lebih dalam penyebab anak putus sekolah.
                        E.Batasan Masalah
                         Karya ilmiah ini akan membatasi sebagai berikut:
                      1.Faktor penyebab anak putus sekolah di desa kedungwinangun dukuh pagak.
                           2.Dampa yang diakibatkan anak putus sekolah.















BAB II
LANDASAN TEORI
Pengertian Putus Sekolah
                 Pendidikan merupakan keawajiban setiap individu untuk menuntut ilmu. Setiap individu di dunia ini memerlukan pendidikan untuk menjalankan kehidupan yang lebih baik. Setiap anak belajar dari hal-hal terkecil sampai terbesar dan muda samahpai yang sulit. Pendidikan pertama kali di berikan anak adalah pendidikan yang di berikan kepada kelurga. Anak membutuhkan pendidikan formal dan non formal. Pendidikan non formal adalah pendidikan yang bersumber dari ndidikan keluarga, masyarakat, dan lingkungan. Pendidikan non formal diperoleh oleh seorang anak secara gratis dan tanpa diminta seorang anak pasti akan mendapatkannya. yaitu pendidikan yang di berikan oleh ayah, ibu, kakaknya dan orang yang berada di sekitar tempat tinggalnya. Berbeda dengan pendidikan formal. Pendidikan formal adalah pendidikan yang diperoleh oleh seorang dari lembaga-lembaga pendidikan seperti sekolah.
Dengan banyaknya anak-anak yang putus sekolah maka banyaknya juga angka pengganguran.  Banyaknya anak-anak yang kekurangan pengetahuan membuat anak semakin bodoh dalam berpengetahuan karena mereka tidak sekolah lagi. Akibat dari anak putus sekolah seperti tekanan batin, kurangnya perekonomian keluarga, teman-teman bermainannya, kurangnya kasih sayang orang tuannya dan lain-lain. Pendidikan sangatlah penting untuk anak-anak agar tidak ketinggalan zaman dan mempunyai pengetahuan yang luas. Melalui pendidikan anak-anak dapat mengembangkan bakatnya dan meraih cita-citanya.
Pendidikan dapat diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai dan budaya masyarakat. pendidikan dapat diartikan juga sebagai sebuah proses timbal balik dari pribadi-pribadi manusia dalam menyesuaikan diri  dengan manusia lain dan dengan alam semesta. Pengertian putusnya sekolah dapat diartikan seseorang  yang telah masuk dalam sebuah lembaga pendidikan dari SD, SMP, DAN SMA untuk belajar dan menerima pelajaran, tetapi tidak menyeleaikan pendidikannya atau tidak sampai lulus kemudian mereka berhenti atau keluar dari sekolah. Pengertian  putus sekolah dapat pula diartikan sebagai Droup-Out yaitu bahwa seorang anak didik yang karena sesuatu hal biasa disebabkan karena malu, malas, taku, sekedar ikut-ikutan dengan teman-temannya atau karena alasan lain sehingga mereka keluar dari sekolah dan tidak masuk lagi untuk selama-lamannya.
           







BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan wawancara serta mengambil data dari pihak terkait. Penelitian ini dilakukan secara acak dan meliputi berbagai lapisan, yaitu: pelajar SMP swasta dan pelajar MA negeri, guru, orang tua, dan masyarakat. Penelitian ini dilakukan yang tinggal di desa kedungwinangun dukuh pagak, pelajar SMP/SMA yang putus sekolah.
 A.Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan secara acak meliputi RW 01 RW 08 di desa kedungwinangun dukuh pagak.     
B.Metode Pengumpulan Data
 Pengambilan data dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1.Observasi ke desa kedungwinangun dukuh  pagak setempat.
2.Wawancara dengan ketua RW.
3.Mengambil data berdasarkan informasi fakta.   
 C.Teknik Analisis Data
              Menganalisis data dilakukan dengan cara mengelompokkan hasil wawancara dari beberapa faktor anak putus sekolah yaitu faktor ekonomi, faktor lingkungan, dan faktor pribadi.












BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
A.Hasil dan Pembahasan
             Pendidikan  merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia yang sekaligus dapat membedakan antara manusia dan hewan. Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu keharusan bagi setiap manusia secara keseluruhan. Setiap manusia berhak mendapatkan atau memperoleh pendidikan, baik secara formal, informal maupun non formal. Sehingga nantinya ia akan memiliki mental, akhlak, moral dan fisik yang kuat serta menjadi manusia yang berbudaya tinggi dalam melaksanakan tugas, kewajiban dan tanggung jawabnya dalam masyarakat. Putusnya sekolah disebabkan  oleh beberapa faktor yaitu:
1.Faktor Ekonomi
              Menurut penelitian yang saya ketahui di masyarakat kedungwinangun pagak perekonomian mayoritas pekerja buruh seperti buat Batu bata, Genteng, Petani, Pedagang dan lain-lain. Untuk mendapatkan hasil yang lebih besar diperlukan pekrjaan dan tenaga yang lebih besar pula tidak cukup dengan tenaga ayah dan ibu saja. Untuk itu orang tua tersebut  membutuhkan  tambahan orang untuk membantu mereka bekerja.
Penghasil buruh bata dan genteng tidak bisa lagi menompang kebutuhan mereka secara maksimal. Jangankan untuk biaya pendidikan anak-anak mereka sedangkan untuk kebutuhan sehari-hari saja sudah kesulitan. Dalam hal ini mereka mengambil tenaga kerja pekerja dari orang luar yang sedang mencari pekerja, melainkan mereka mengambil tenaga kerja dari anak-anaknya. apabila mengambil tenaga luar ia harus mambayar upah sedangkan kondisi keuangan semakin menurun. Tetapi jika pekerja dari anggota keluarga tidak perlu di gaji sehingga, pemasukan keuangan bertambah tanpa harus mengeluarkan dana seperti mengambil tenaga dari luar. Dengan adanya orang tua yang mengambil tenaga kerja dari anaknya untuk memenuhi kebutuhan keluarga maka sekolah akan menjadi terganggu seperti tidak semanggatnya anak dalam belajar karena kelelahan bekerja.
             Faktor cuaca adalah faktor yang mempengaruhi penghasilan mereka. sebagaimana kita ketahui semenjak pertengahan bulan agustus cuaca di desa dukuh kedungwinangun pagak khususnya karena pada bulan ini cuacannya adalah musih hujan. Dengan keadaan cuaca seperti ini susah untuk mendapatkan sinar matahari agar batu bata dan genteng cepat kering. Jika hujan menguyur sehari semalam air sungai lukulo meluap maka orang yang membuat batu bata rugi karena batu bata itu terkena air sungai yang meluap itu. Sehingga mereka tidak bisa beraktivitas seperti biasanya.
Sehingga, pendapatan yang tidak menetap. tidak mampu membiayai semua biaya pendidikan anak mereka yang berakibat tidak semua anak mendapat pendidikan formal secara maksimal. Sehingga, anak yang sedang menuntut ilmu dilembaga pendidikan terpaksa meninggalkan sekolah atau keluar dari sekolah. Setelah itu mereka membantu orang tuanya mencari nafkah. Semua ini mereka lakukan untuk membantu perekonomian keluarga.Baik secara langsung maupun tidak langsung. Membantu perekonomian langsung yaitu dengan memberi uang pekerjaannya kepada orang tua.Membantu perekonomian tidak langsung yaitu penghasilan mereka digunakan untuk keperluan bribadi mereka sehingga tidak membebani orang tua mereka lagi.
2.Faktor Lingkungan
             Pendidikan yang diterima seorang anak sebelum memasuki pendidikan formal adalah pendidikan non formal yang bersumber dari keluarga dan lingkungan masyarakat. Awal pembentukan karakter dan kepribadian anak akan terbentuk. Namun, tidak semua di lingkungan  yang mendukung pendidik anak. Ada lingkungan yang memberi pengaruh negatif kepada anak yang mengganggu proses pembelajaran anak di sekolah. Pengaruh lingkungan dapat membuat dampak positif dan negatif. Lingkungan dapat dibagi menjadi beberapa yaitu:
a.Lingkungan Keluarga
                  Keluarga merupakan lingkungan yang pertama kali di temui oleh setiap individu. semenjak anak di lahirkan hingga mencapai usia sekolah, keluargalah yang paling sering ditemui. Di dalam keluarga inilah pembentukan karakter dan kepribadian seorang anak.
              Pada keluarga yang kurang harmonis atau tidak harmonis, anak tidak bisa tumbuh dan berkembang secara baik. baik secara fisik maupun secara psikologis. sehingga, anak tumbuh menjadi anak  yang nakal. Ketika di sekolah, anak yang tumbuh di lingkungan keluarga yang tidak baik, mereka sering melanggar aturan dan tidak bisa menerima pelajaran dengan baik karena batin dan pemikiran mereka terganggu oleh persoalan di rumah. Ada juga anak yang putus sekolah akibat perceraian orang tua. selain karena beban mental yang diterima, Mereka memilih untuk putus sekolah karena harus mengurus adik-adiknya.
selain akibat keluarga tidak harmonis. Anak putus sekolah karena anak tidak mendapatkan perhatian dan kasih sayang secara penuh dari orang tuannya. Kurang perhatian dan kasih sayang dari orang tua ini disebabkan karena orang tua dengan ekonomi mengah. Anak-anak yang tidak mendapatkan kasih sayang penuh dari orang tua. Banyak yang mencari kasih sayang dari luar seperti pacaran, dengan adanya pacaran kebanyakan dapat membuat pendidikan tergnggu dan pacaran yang tidak di batasi dan terkontrol di usia-usia remaja yang tingkat rasa ingin tahunya tinggi serta dalam pencarian jadi diri.
Banyak anak sekolah yang terjerumus kedalam perbuatan maksiat yang dari segi agama dan pemerintah. Perbuatan itu seperti perbuatan zina, narkoba akiat pergaulan bebas. Ini menyebabkan anak dikeluarkan dari sekolah dan putus sekolah kembali terjadi.selain itu, pemikiran Orang tua terhadap pendidikan sekolah tinggi untuk anak perempuan tidak di anjurkan karena anak perempuan nanti akan di beri uang kepada laki-laki. bagi anak laki-laki, banyak yang putus sekolah karena lingkungan yang kurang baik serta kurangnya pengawasan sekolah. seorang anak yang bergaul dengan anak yang tidak sekolah akan mengikuti kebiasa temannya yang tidak sekolah seperti merokok, berjudi, minum-minuman keras, sehingga tidak bisa mengikuti pelajaran dengan baik dan sering melakukan pelanggaran yang membuat dia dikeluarkan dari sekolah.
b.Lingkungan teman bergaul
                 Selain lingkungan keluarga, lingkungan teman bergaul juga membentuk karakter dan kepribadian dari anak. Bagi siswa di tingkat SMA dapat meniru teman bermain kita karena di masa-masa ini rasa ingin tau yang besar.Apabila kita mempunyai teman baik maka kita akan menjadi baik, tapi jika teman kita tidak baik kita dapat terjerumus ke dalam hal-hal yang tidak baik seprti merokok, minum-minuman keras, berjudi dan ngumpul-ngumpul sampai larut malam bahkan sampai  denga dini hari. Bagi siswa ditingkat sekolah dasar siswa terpengaruh kemajuan teknologi dan informasi dan komunikasi. Jika tidak di manfaatkan sebagaimana mestinya, maka anak didik akan terbawa kearah yang negatif, yang akan nantinya akan membuat kepribadian mereka negatif yang bisa membuat mereka dikeluarkan dari sekolah.
3.Faktor Pribadi
              Manusia adalah makhluk bebas yang memiliki hak dan kewajiban. Melanjutkan pendidikan atau berhenti adalah pilihan. Walau perekonomian orang tua bisa membiayai biaya sekolah,namun jika keinginan untukmelanjutkan sekolah tidak ada, maka anak tersebut tetap akan mengalami putus sekolah.Seseorang yang keluar dari sekolah didasari dari keinginan sendiri. Secara garis besar anak sekolah memilih sekolah karena sebagai berikut:
1.Tidak ingin menyusahkan orang tua
              Melihat perekonomian orang tua yang berada digaris menengah kebawah membuat suatu pemikiran dikalangan siswa-siswi cenderung menginginkan berhenti sekolah agar tidak menyusahkan orang tua lebih baik membantu orang tua. Rasa kasihan timbul dari hati siswa-siswi melihat kondisi orang tua yang semakin tua dan lemah, apalagi keluarga yang sudah tidak lengkap kedua orang tua. baik berpisah karena meninggal ataupun karena berpisah karena cerai.
2.Rasa malu
             Kurang dalam menerima pelajaran di sekolah yang mengakibatkat anak tidak naik kelas mengakibatka anak tersebut merasa malu akan untuk masuk ke sekolah. Jika ia masih berada di sekolah itu ia akan duduk dengan yang dulunya adik kelasnya sekarang tidak. Dia malu sama teman-temannya yang naik kelas.
3.Kesadaran akan kebutuhan belajar anak kurang
              Banyak siswa-siswi berfikiran bahwa belajar itu hanya membuang waktu yang tidak menghasilkan apa-apa.bisa membaca dan menulis sudahlah cukup. Dari pada belajar lebih baik bermain bersama teman-teman.
4.Tidak merasakan nikmatnya sekolah
                Banyak siswa tidak merasakan nikmannya sekolah cenderung kepada bermain-main. Semua itu terjadi karena ia tidak bisa berbuat banyak, karena kemampuan berfikir yang kurang dan malas kegiatan sekolah seperti organisasi. Dan juga disebabkan karena memasuki sekolah atas paksaan orang tua.
5.Telah merasakan nikmatnya mendapat uang sendiri
                 Untu membantu perekonomian keluarga banyak anak sekolah yang bekerja sampingan.dari pekerjaan itu anak memperoleh uang. Dari uang ia dapatkan anak itu berfikir buat apa sekolah, tanpa sekolah aku bisa mendapatkan uang. sehingga anak itu memilih untuk bekerja dari pada sekolah. Sehingga, anak itu putus sekolah melanjutkan pekerjaan yang telah dijalani.      
Ø  Dampak yang ditimbulkan dari anak putus sekolah ini adalah:
1.Dari pihak keluarga
       Dari segi positif:
A.    Dapat membantu perekonomian keluarga.
B.     Mengurangi beban keluarga.
       Dari segi negatif
A.    Semakin membuat resah orang tua karena kelakuan semakin bebas.
B.     Membuat malu orang tua dan keluarga karena putus sekolah akibat pergaulan bebas.
2.Dari masyarakat
         Dari segi positif:
A.    Dapat membantu pekerjaan bagi masyarakat yang membutuhkan.
         Dari segi negatif:
A.    Membuat keresahan di masyarakat karena anak yang putus sekolah berbuat tidak mempunyai moral seperti minum-minuman keras, judi, tawuran, dan membunuh.
3.Dari pemerintah
         Dari segi negatif:
A.    Membuat angka pengangguran semakin meningkat.
B.     Kriminalitas semakin meningkat.
C.     Pengeluaran pemerintah dalam hal biaya sosial anak akan bertambah, seperti yang berkaitan dengan perawatan psikologis, peningkatan kualitas pengamanan wilayah dan peningkatan volume proses peradilan.






























BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.KESIMPULAN
            Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:
      1.Faktor penyebab putus sekolah sebagai berikut:
A.    Faktor ekonomi
B.     Faktor lingkungan
C.     Faktor pribadi
1.      Tidak ingin menyusahkan orang tua.
2.      Malu.
3.      Kesadaran akan kebutuhan belajar anak kurang.
4.      Telah merasakan nikmatnya sekolah.
5.      Telah merasakan nikmatnya mendapatkan uang sendiri.
      B.SARAN
           Peneliti menyarankan:
a.       Sebaiknya pemerintah lebih memperhatikan perekonomian masyarakat desa  dukuh kedungwinangun.    
b.      Hendaknya orang tua lebih memberikan perhatian kepada anak-anaknya.
c.       Hendaknya orang tua mengontrol anak mereka.
d.      Sebaiknya anak yang putus sekolah diberikan pelatihan khusus untuk menambah keahlian.

        









DAFTAR PUSTAKA
Kartono Kartini,Kenakalan Remaja, Raja Wali. Jakarta. 1986
Ritonga M.T.2007.Ekonomi Untuk Kelas XI. Jakarta:PT. Phibeta Aneka Gama. Emi Kurniasih spd.