tekan link dibawah ini untuk membuka yang asli
http://ecleneue.com/1TiI
http://ecleneue.com/1TiI
Karya Ilmiah
Karya ilmiah disusun sebagai tugas pelajaran bahasa
indonesia
Disusun oleh :
1. Aisyah
Nur Pratiwi
2. Desti
Purwaningsih
3. Ma’rifatur
Rohmah
4. Risma
Wati
MAN KEBUMEN 2 TAHUN 2015
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirot Alloh swt atas rahmat dan karunianya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas dari guru tentang karya ilmiah ini dalam rangka memenuhi tugas
mata pelajaran bahasa indonesia semester dua.Karya tulis ini yang berjudul
“TINGKAT EKONOMI YANG MEMPENGARUHI PUTUSNYA SEKOLAH ANAK”.Penelitian ini dalam
rangka upaya untuk mengetahui pengaruh ekonomi terhadap putusnya sekolah anak.
Ucapan
terima kasih kami sampaikan kepada bapak dan ibu guru pembimbing yang telah
banyak memberi masukan dan bimbingan dalam penyusunan karya tulis ini.Kami
ucapkan terimakasih kepada bapak kepala sekolah MAN KEBUMEN 2 yang telah
memberikan dorongan dalam penyeleseaian makalah ini. Karya tulis ini kami
kumpulkan sebagai tugas untuk menambah pengetahuan.
Apabila dalam membuatan karya tulis ini ada kesalahan kami mohon maaf
sebesar besarnya dan setulus tulusnya.Kami sebagai siswa masih belum ada pengalaman yang luas sehingga kami
disinih mencoba untuk membuat karya ilmiah yang apa adanya.wabillahitaufik
hidayah walinayah.
Kebumen,20 Februari 2015
Penulis
DAFTAR
ISI
Halaman
Judul.................................................................................................................i
Kata Pengantar................................................................................................................ii
Daftar
isi...........................................................................................................................iii
BAB 1
PENDAHULUAN...............................................................................................iv
A.Latar Belakang Masalah
B.Rumusan Masalah
C.Tujuan Peneliti
D.Manfaat Penelitian
E.Batasan Masalah
BAB II LANDASAN
TEORI.........................................................................................v
BAB III METODE
PENELITIAN...............................................................................vi
A.Lokasi Penelitian
B.Metode Pengumpulan Data
C.Teknik Analisis Data
BAB IV HASIL
DAN PEMBAHASAN PENELITIAN.............................................vii
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN.........................................................................viii
A.Kesimpulan
B.Saran
BAB 1
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG MASALAH
Pendidikan sangatlah penting untuk setiap
individu yang di lahirkan ke dunia untuk menjalankan kehidupan dengan baik dan
berguna bagi nusa dan bangsa.Serta kehidupan yang layak dan bermutu untuk dapat
mencapainya.Langkah awal kita untuk bisa menghadapi kehidupan kedepan dan
memenuhi tuntutan zaman adalah belajar baik dan benar.
Belajar dilakukan pertama kali di ajarkan oleh kedua Orang tua seperti belajar merangkak,berjalan dan berbicara.Ini
merupakan proses pembelajaran awal yang terjadi dialami dan dilakukannya.Semua
pembelajaran ini akan terus berlanjut sampai seorang anak memiliki polah pikir
yang baik.Setelah pemikiran seorang anak berkembang,maka anak akan mulai
menerapkan pendidikan yang didapatkannya dari
kalangan keluaga yang diberikan oleh Ayah,Ibu,dan Kakak-Kakaknya.Tidak
semua ilmu pengetahuan dapat diberikan oleh keluarga kepada anaknya maka Orang
tua memasukkan kedalam lembaga pendidikan seperti sekolah.Mengingat pentingnya ilmu pengetahua
untuk bisa menjalani kehidupan kedepan.Hakekatnya pendidikan tidak dapat dilepaskan dari
masalah ekonomi,baik secara langsung maupun tidak langsung.
Masyarakat kedungwinangun pagak
ada yang sekolah di kecamatan klirong dan ada juga yang di luar
kecamatan klirong.Namun tidak sedikitpun anak yang harus meninggalkan proses
dan aktivitas pendidikan,ini semua tidak terjadi tanpa sebab,tentunya ada
alasan-alasan dan faktor-faktor tertentu yang melatar belakanginnya.
Putusnya sekolah merupakan masalah yang penting untuk dibicarakan dan
dicari jalan keluarnya.Permasalahannya putus sekola di indonesia bukan masalah
kecil.Sebagaimana kita ketahui bersama,jumlah anak putus yang sekolah di
indonesia dewasa ini angkanya tidak puluhan orang tetapi sudah mencapai ribuan
orang,ini bukan angka yang kecil.Dalam penyelesaian masalah anak putus sekolah
ini,bukanlah tanggung jawab satu,dua orang atau suatu instansi saja.Tetapi
semua orang dan semua lembaga bertanggung jawab pada masalah ini.Jika masalah
anak putus sekolah ini tidak ditangani dengan cepat dan tepat,maka akan berdampak
buruk bagi perekonomian Indonesia dan
sosial bangsa pun akan terganggu.Dengan banyaknya anak putus sekolah akan
berdampak kepada pengangguran karena
kemampuan yang dimiliki anak putus sekolah tersebut tidak mencukupi
untuk mengisi lapangan pekerjaan yang semakin canggih dan membutuhkan keahlian
khusus.Maka,angka pengangguranpun akan bertambah.jadi,bagaimana indonesia bisa
dan mampu bersaing dengan negara-negara maju,sedangkan kualitas sumber daya
manusia indonesia masih jauh ketinggalan dari negara-negara maju.Selain
itu,anak-anak yang putus sekolah yang akhirnya menganggur akan semakin didesak
oleh kebutuhan hidup yang terus meningkat,yang mendorong untuk bertindak
kriminalitas seperti pencuri,perampok,pembunuhan dan lain-lain.yang membuat masyarakat menjadi terganggu dan ketentraman
yang telah terjalin ditengah-tengah masyarakat akan hilang.
B.Rumusan Masalah
Rumusan masalah
karya ilmiah ini yaitu:
1.Apakah faktor penyebab anak putus sekolah di desa kedungwinangun
pagak?
2.Apa dampak yang diakibatkan oleh anak yang putus sekolah tersebut?
C.Tujuan Penelitian
Karya ilmiah ini
bertujuan untuk:
1.Mengetahui faktor penyebab anak putus sekolah di desa kedungwinangun
pagak.
2.mengetahui dampak yang diakibatkan anak yang putus sekolah di desa kedungwinangun
pagak.
D.Manfaat Penelitian
Karya
ilmiah ini akan membahas sebagai berikut:
1.Untuk
menambah wawasan pentingnya pendidikkan untuk anak.
2.Untuk
mengetahui lebih dalam penyebab anak putus sekolah.
E.Batasan Masalah
Karya
ilmiah ini akan membatasi sebagai berikut:
1.Faktor
penyebab anak putus sekolah di desa kedungwinangun.
2.Dampa
yang diakibatkan anak putus sekolah.
BAB II
LANDASAN TEORI
PENGERTIAN PUTUS SEKOLAH
Pendidikan merupakan keawajiban setiap
individu untuk menuntut ilmu.Setiap individu di dunia ini memerlukan pendidikan
untuk menjalankan kehidupan yang lebih baik.Setiap anak belajar dari hal-hal
terkecil sampai terbesar dan muda samahpai yang sulit.Pendidikan pertama kali
di berikan anak adalah pendidikan yang di berikan kepada kelurga .Anak
membutuhkan pendidikan formal dan non formal.Pendidikan non formal adalah
pendidikan yang bersumber dari ndidikan keluarga,masyarakat,dan lingkungan.Pendidikan
non formal diperoleh oleh seorang anak secara gratis dan tanpa diminta seorang
anak pasti akan mendapatkannya.yaitu pendidikan yang di berikan oleh
ayah,ibu,kakak-kakaknya dan orang yang berada di sekitar tempat tinggalnya.Berbeda
dengan pendidikan formal.Pendidikan formal adalah pendidikan yang diperoleh
oleh seorang dari lembaga-lembaga pendidikan seperti sekolah.Pendidikan dapat
diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan
nilai-nilai dan budaya masyarakat.pendidikan dapat diartikan juga sebagai
sebuah proses timbal balik dari pribadi-pribadi manusia dalam menyesuaikan
diri dengan manusia lain dan dengan alam
semesta.Pengertian putusnya sekolah dapat diartikan seseorang yang telah masuk dalam sebuah lembaga
pendidikan dari SD,SMP,DAN SMA untuk belajar dan menerima pelajaran,tetapi
tidak menyeleaikan pendidikannya atau tidak sampai lulus kemudian mereka berhenti
atau keluar dari sekolah.Pengertian putus
sekolah dapat pula diartikan sebagai Droup-Out yaitu bahwa seorang anak didik
yang karena sesuatu hal biasa disebabkan karena malu,malas,taku,sekedar
ikut-ikutan dengan teman-temannya atau karena alasan lain sehingga mereka
keluar dari sekolah dan tidak masuk lagi untuk selama-lamannya.
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini
dilakukan dengan wawancara serta mengambil data dari pihak terkait.Penelitian
ini dilakukan secara acak dan meliputi berbagai lapisan,yaitu:pelajar SMP
swasta dan pelajar MA negeri,guru,orang tua,dan masyarakat.Penelitian ini
dilakukan yang tinggal di desa kedungwinangun pagak,pelajar SMP/SMA yang putus
sekolah.
A.Lokasi
Penelitian
Penelitian ini
dilakukan secara acak meliputi RW 01 RW 08 di desa kedungwinangun pagak.
B.Metode
Pengumpulan Data
Pengambilan data dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
1.Observasi ke desa kedungwinangun pagak setempat
2.Wawancara dengan ketua RW
3.Mengambil data berdasarkan informasi fakta
C.Teknik Analisis Data
Menganalisis data dilakukan dengan cara
mengelompokkan hasil wawancara dari beberapa faktor anak putus sekolah yaitu
faktor ekonomi,faktor lingkungan,dan faktor pribadi.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
PENELITIAN
A.HASIL DAN PEMBAHASAN
Pendidikan
merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia yang sekaligus dapat
membedakan antara manusia dan hewan.Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu
keharusan bagi setiap manusia secara keseluruhan.Setiap manusia berhak
mendapatkan atau memperoleh pendidikan,baik secara formal,informal maupun non
formal.Sehingga nantinya ia akan memiliki mental ,akhlak,moral dan fisik yang
kuat serta menjadi manusia yang berbudaya tinggi dalam melaksanakan tugas,kewajiban
dan tanggung jawabnya dalam masyarakat.Putusnya sekolah disebabkan oleh beberapa faktor yaitu:
1.faktor
ekonomi
Menurut penelitian yang saya ketahui di
masyarakat kedungwinangun pagak perekonomian mayoritas pekerja buruh seperti
buat Batu bata,Genteng,Petani,Pedagang dan lain-lain.Untuk mendapatkan hasil
yang lebih besar diperlukan pekrjaan dan tenaga yang lebih besar pula tidak
cukup dengan tenaga ayah dan ibu saja.Untuk itu orang tua tersebut membutuhkan
tambahan orang untuk membantu mereka bekerja.Penghasil buruh bata dan
genteng tidak bisa lagi menompang kebutuhan mereka secara maksimal.Jangankan
untuk biaya pendidikan anak-anak mereka sedangkan untuk kebutuhan sehari-hari
saja sudah kesulitan.Dalam hal ini mereka mengambil tenaga kerja pekerja dari
orang luar yang sedang mencari pekerja,melainkan mereka mengambil tenaga kerja
dari anak-anaknya.apabila mengambil tenaga luar ia harus mambayar upah
sedangkan kondisi keuangan semakin menurun.Tetapi jika pekerja dari anggota
keluarga tidak perlu di gaji sehingga,pemasukan keuangan bertambah tanpa harus
mengeluarkan dana seperti mengambil tenaga dari luar.Dengan adanya orang tua
yang mengambil tenaga kerja dari anaknya untuk memenuhi kebutuhan keluarga maka
sekolah akan menjadi terganggu seperti tidak semanggatnya anak dalam belajar
karena kelelahan bekerja.
Faktor cuaca adalah faktor yang mempengaruhi
penghasilan mereka.sebagaimana kita ketahui semenjak pertengahan bulan agustus
cuaca di desa kedungwinangun pagak khususnya karena pada bulan ini cuacannya
adalah musih hujan.Dengan keadaan cuaca seperti ini susah untuk mendapatkan
sinar matahari agar batu bata dan genteng cepat kering.Jika hujan menguyur
sehari semalam air sungai lukulo meluap maka orang yang membuat batu bata rugi
karena batu bata itu terkena air sungai yang meluap itu.Sehingga mereka tidak
bisa beraktivitas seperti biasanya.Sehingga,pendapatan yang tidak menetap
.tidak mampu membiayai semua biaya pendidikan anak mereka yang berakibat tidak
semua anak mendapat pendidikan formal secara maksimal.Sehingga,anak yang sedang
menuntut ilmu dilembaga pendidikan terpaksa meninggalkan sekolah atau keluar
dari sekolah.Setelah itu mereka membantu orang tuanya mencari nafkah.Semua ini
mereka lakukan untuk membantu perekonomian keluarga.Baik secara langsung maupun
tidak langsung.Membantu perekonomian langsung yaitu dengan memberi uang
pekerjaannya kepada orang tua.Membantu perekonomian tidak langsung yaitu
penghasilan mereka digunakan untuk keperluan bribadi mereka sehingga tidak
membebani orang tua mereka lagi.
2.Faktor
lingkungan
Pendidikan yang diterima seorang anak sebelum
memasuki pendidikan formal adalah pendidikan non formal yang bersumber dari
keluarga dan lingkungan masyarakat.Awal pembentukan karakter dan kepribadian
anak akan terbentuk.Namun,tidak semua di lingkungan yang mendukung pendidik anak .Ada lingkungan
yang memberi pengaruh negatif kepada
anak yang mengganggu proses pembelajaran anak di sekolah.Pengaruh lingkungan
dapat membuat dampak positif dan negatif .Lingkungan dapat dibagi menjadi
beberapa yaitu:
a.Lingkungan
keluarga
Keluarga merupakan
lingkungan yang pertama kali di temui oleh setiap individu.semenjak anak di
lahirkan hingga mencapai usia sekolah,keluargalah yang paling sering ditemui.Di
dalam keluarga inilah pembentukan karakter dan kepribadian seorang anak.
Pada keluarga yang kurDng harmonis atau tidak
harmonis,anak tidak bisa tumbuh dan berkembang secara baik.baik secara fisik
maupun secara psikologis.sehingga,anak tumbuh menjadi anak yang nakal.Ketika di sekolah ,anak yang
tumbuh di lingkungan keluarga yang tidak baik,mereka sering melanggar aturan
dan tidak bisa menerima pelajaran dengan baik karena batin dan pemikiran mereka
terganggu oleh persoalan di rumah.Ada juga anak yang putus sekolah akibat
perceraian orang tua.selain karena beban mental yang diterima,.Mereka memilih
untuk putus sekolah karena harus mengurus adik-adiknya.selain akibat keluarga
tidak harmonis.Anak putus sekolah karena anak tidak mendapatkan perhatian dan
kasih sayang secara penuh dari orang tuannya.Kurang perhatian dan kasih sayang
dari orang tua ini disebabkan karena orang tua dengan ekonomi mengah.Anak-anak
yang tidak mendapatkan kasih sayang penuh dari orang tua .Banyak yang mencari
kasih sayang dari luar seperti pacaran ,dengan adanya pacaran kebanyakan dapat
membuat pendidikan tergnggu dan pacaran yang tidak di batasi dan terkontrol di
usia-usia remaja yang tingkat rasa ingin tahunya tinggi serta dalam pencarian
jadi diri.Banyak anak sekolah yang terjerumus kedalam perbuatan maksiat yang dari
segi agama dan pemerintah.Perbuatan itu seperti perbuatan zina,narkoba akiat
pergaulan bebas.Ini menyebabkan anak dikeluarkan dari sekolah dan putus sekolah
kembali terjadi.selain itu ,pemikiran Orang tua terhadap pendidikan sekolah
tinggi untuk anak perempuan tidak di anjurkan karena anak perempuan nanti akan
di beri uang kepada laki-laki.bagi anak laki-laki,banyak yang putus sekolah
karena lingkungan yang kurang baik serta kurangnya pengawasan sekolah.seorang
anak yang bergaul dengan anak yang tidak sekolah akan mengikuti kebiasa
temannya yang tidak sekolah seperti merokok ,berjudi,minum-minuman
keras,sehingga tidak bisa mengikuti pelajaran dengan baik dan sering melakukan
pelanggaran yang membuat dia dikeluarkan dari sekolah.
b.Lingkungan
teman bergaul
Selain lingkungan
keluarga,lingkungan teman bergaul juga membentuk karakter dan kepribadian dari
anak.Bagi siswa di tingkat SMA dapat meniru teman bermain kita karena di
masa-masa ini rasa ingin tau yang besar.Apabila kita mempunyai teman baik maka
kita akan menjadi baik, tapi jika teman kita tidak baik kita dapat terjerumus
ke dalam hal-hal yang tidak baik seprti merokok,minum-minuman keras,berjudi dan
ngumpul-ngumpul sampai larut malam bahkan sampai denga dini hari.Bagi siswa ditingkat sekolah
dasar siswa terpengaruh kemajuan teknologi dan informasi dan komunikasi.Jika
tidak di manfaatkan sebagaimana mestinya,maka anak didik akan terbawa kearah
yang negatif,yang akan nantinya akan membuat kepribadian mereka negatif yang
bisa membuat mereka dikeluarkan dari sekolah.
3.Faktor
pribadi
Manusia adalah
makhluk bebas yang memiliki hak dan kewajiban.Melanjutkan pendidikan atau
berhenti adalah pilihan.Walau perekonomian orang tua bisa membiayai biaya
sekolah,namun jika keinginan untukmelanjutkan sekolah tidak ada,maka anak
tersebut tetap akan mengalami putus sekolah.Seseorang yang keluar dari sekolah
didasari dari keinginan sendiri.Secara garis besar anak sekolah memilih sekolah
karena sebagai berikut:
1.Tidak
ingin menyusahkan orang tua
Melihat perekonomian orang tua yang berada
digaris menengah kebawah membuat suatu pemikiran dikalangan siswa-siswi
cenderung menginginkan berhenti sekolah agar tidak menyusahkan orang tua lebih
baik membantu orang tua.Rasa kasihan timbul dari hati siswa-siswi melihat kondisi orang tua yang semakin
tua dan lemah,apalagi keluarga yang sudah tidak lengkap kedua orang tua.baik
berpisah karena meninggal ataupun karena berpisah karena cerai.
2.Rasa
malu
Kurang dalam
menerima pelajaran di sekolah yang mengakibatkat anak tidak naik kelas
mengakibatka anak tersebut merasa malu akan untuk masuk ke sekolah.Jika ia
masih berada di sekolah itu ia akan duduk dengan yang dulunya adik kelasnya
sekarang tidak.Dia malu sama teman-temannya yang naik kelas.
3.Kesadaran
akan kebutuhan belajar anak kurang
Banyak siswa-siswi berfikiran bahwa belajar itu hanya membuang waktu
yang tidak menghasilkan apa-apa.bisa membaca dan menulis sudahlah cukup.Dari
pada belajar lebih baik bermain bersama teman-teman.
4.Tidak
merasakan nikmatnya sekolah
Banyak siswa tidak merasakan nikmannya
sekolah cenderung kepada bermain-main.Semua itu terjadi karena ia tidak bisa
berbuat banyak ,karena kemampuan berfikir yang kurang dan malas kegiatan
sekolah seperti organisasi.Dan juga disebabkan karena memasuki sekolah atas
paksaan orang tua.
5.Telah
merasakan nikmatnya mendapat uang sendiri
Untu membantu perekonomian keluarga banyak
anak sekolah yang bekerja sampingan.dari pekerjaan itu anak memperoleh uang.Dari
uang ia dapatkan anak itu berfikir buat apa sekolah,tanpa sekolah aku bisa
mendapatkan uang.sehingga anak itu memilih untuk bekerja dari pada sekolah.Sehingga,anak
itu putus sekolah melanjutkan pekerjaan yang telah dijalani.
v Dampak yang ditimbulkan
dari anak putus sekolah ini adalah:
1.Dari pihak keluarga
Dari segi positif:
·
Dapat membantu
perekonomian keluarga
·
Mengurangi beban
keluarga
Dari segi negatif
·
Semakin membuat resah
orang tua karena kelakuan semakin bebas
·
Membuat malu orang tua
dan keluarga karena putus sekolah akibat pergaulan bebas
2.Dari masyarakat
Dari segi positif:
·
Dapat membantu
pekerjaan bagi masyarakat yang membutuhkan
Dari segi negatif:
·
Membuat keresahan di
masyarakat karena anak yang putus sekolah berbuat tidak mempunyai moral seperti
minum-minuman keras,judi,tawuran,dan membunuh.
3.Dari pemerintah
Dari segi negatif:
·
Membuat angka
pengangguran semakin meningkat
·
Kriminalitas semakin
meningkat
·
Pengeluaran pemerintah
dalam hal biaya sosial anak akan bertambah,seperti yang berkaitan dengan
perawatan psikologis,peningkatan kualitas pengamanan wilayah dan peningkatan
volume proses peradilan.
BAB
V
KESIMPULAN
DAN SARAN
A.KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang
dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:
1.Faktor penyebab putus sekolah sebagai
berikut:
·
Faktor ekonomi
·
Faktor lingkungan
·
Faktor pribadi
a.Tidak ingin menyusahkan orang
tua
b.Mal
c.Kesadaran akan kebutuhan belajar anak
kurang
d.Telah merasakan nikmatnya
sekolah.
e.Telah merasakan nikmatnya
mendapatkan uang sendir.
B.SARAN
Peneliti
menyarankan:
1.Sebaiknya pemerintah lebih memperhatikan
perekonomian masyarakat desa kedungwinangun
2.Hendaknya
orang tua lebih memberikan perhatian kepada anak-anaknya
3.Hendaknya
orang tua mengontrol anak mereka
4.Sebaiknya
anak yang putus sekolah diberikan pelatihan khusus untuk menambah keahlian
DAFTAR PUSTAKA
Kartono Kartini,Kenakalan Remaja,Raja
Wali.Jakarta.1986
Ritonga M.T.2007.Ekonomi Untuk Kelas XI.Jakarta:PT.Phibeta Aneka Gama .Emi Kurniasih
spd.
No comments:
Post a Comment