ANALISIS BIVARIATE
Analisis Bivariat adalah analisis
secara simultan dari dua variabel. Hal ini biasanya dilakukan untuk melihat
apakah satu variabel, seperti jenis kelamin, adalah terkait dengan variabel
lain, mungkin sikap terhadap pria maupun wanita kesetaraan. Analisis
bivariate terdiri atas metode-metode statistik inferensial yangdigunakan untuk
menganalisis data dua variabel penelitian. Penelitian terhadap dua variabel
biasanya mempunyai tujuan untuk mendiskripsikan distribusi data, meguji
perbedaan dan mengukur hubungan antara dua variabel yang diteliti.
Analisis Bivariat yaitu hipotesis
yang diuji biasanya kelompok yang berbeda dalam ciri khas tertentu dengan
koefisien kontigensi yang diberi simbol C. Analisis bivariat menggunakan
tabel silang untuk menyoroti dan menganalisis perbedaan atau hubungan antara
dua variabel. Menguji ada tidaknya perbedaan/hubungan antara variabel kondisi
pemukian, umur, agama, status migrasi, pendidikan, penghasilan, umur pekkawinan
pertama, status kerja dan kematian bayi/balita dengan persepsi nilai anak
digunakan analisis chi square, denagn tingkat kemaknaan a=0,05. Hasil yang
diperoleh pada analisis chi square, dengan menggunakan program SPSS yaitu nilai
p, kemudian dibandingkan dengan a=0,05. Apabila nilai p< dari a=0,05 maka
ada hubungan atau perbedaan antara dua variabel tersebut. (Agung, 1993)
Kegunaan Dari Analisis Bivariat
Untuk mengukur kekuatan hubungan
antar dua variabel atau lebih.
Contoh mengukur hubungan antar dua variabel :
Contoh mengukur hubungan antar dua variabel :
- Motivasi kerja dengan produktivitas
- Kualitas layanan dengan kepuasan pelanggan
Langkah-Langkah Melaksanakan
Analisis Bivariat
- Masukkan data diatas kedalam program SPSS dengan nama
variabel bulan, b_selling, b_promo, b_iklan, dan unitpjl.
- Klik menu utama analize , correlate, bivariate, tampak
dilayar
- Kemudian klik semua variabel yang akan dikorelasikan
dan masukkan kekolom variables dengan mengklik tanda panah
- Untuk kolom corelatiaon koeffisients, pilihlah pearson
karena anda ingin melakukan uji atas data rasio
- Untuk kolom test of significance, pilih option
two-tailed untuk uji dua arah atau dua sisi
- Untuk pilihan flag signifikant korelations boleh
dicentang (dipilih) hingga pada output akan muncul tanda * untuk
signifikansi 5% dan tanda ** untuk signifikansi 1%
- Kemudian klik tombol option hingga dilayar tampil :
Pengisian :
- Anda dapat memunculkan output nilai means and standard
deviations dengan mengklik pilihan yang sesuai pada kolom dtatistik
- Pada pilihan missing values pada dua pilihan :
- Exclude cases pairwise : Pasangan yang salah satu tidak
ada datanya tidak dimasukkan dalam perhitungan. Akibatnya, jumlah data
tiap pasangan korelasi akan bervariasi.
- Exclude cases listwise : Yang dibuang adalah kasus yang
salah satu variabelnya memiliki mising data. Jumlah untuk semua variabel
korelasi adalah sama.
- Untuk keseragaman pilih exclude cases pairwise
- Tekan qontinyue jika sudah selesai
- Kemudian tekan ok dan akan muncul output
Jenis-Jenis Uji Analisis Bivariat
- Uji korelasi Bivariat ( Product-moment person )
- Uji chis-quare, dengan tingkat kemaknaan a=0,05. Hasil
yang diperoleh pada analisis chis quare dengan menggunakan program SPSS
yaitu nilai p, kemudian dibandingkan dengan a=0,05 apabila nilai p <
dari a=0,05 maka ada hubungan atau pernedaan antara dua variabel tersebut
(Agung 1993).
- Untuk menentukan korelasi ( kuatnya hubungan ) antara
variabel-variabel penelitian
- Jika ada hubungan, seberapa kuat hubungan antar
variabel tersebut
- Dapat digunakan untuk jenis data rasio ( scale ) atau
interval
Dalam analisis bivariate secara umum
terdiri dari analisa korelasi dan analisa regresi.
Teknik analisis statistik yang
dibahas dalam bab ini bersumber pada SPSS yang difokuskan hanya pada teknik
yang dapat menjelaskan hubungan atau kaitan antara beberapa variabel, baik
hubungan antara dua variabel (bivariate) maupun banyak variabel (multivariate).
Pembahasan diutamakan pada cara membaca dan menafsirkan arti dari parameter
yang diperoleh dari hasil pengolahan data yang terdapat pada output
SPSS. Teknik analisis statistik yang dibahas meliputi Analisis Regresi,
Analisis Path, Multiple Classification Analysis (MCA), Tabel
Kontingensi, Model Logit, Model Log-Linear, Analisis Diskriminan, dan Analisis
Faktor.
- Analisis Regresi Linier
Analisis regresi merupakan alat yang
dapat memberikan penjelasan hubungan antara dua jenis variabel yaitu hubungan
antara variabel dependen atau variabel kriteria dengan variabel independen atau
variabel prediktor. Analisis hubungan antara dua variabel disebut sebagai
analisis regresi sederhana jika hanya melibatkan satu variabel independen.
Analisis disebut sebagai analisis regresi berganda jika melibatkan lebih dari
satu variabel independen.
Hubungan antara variabel dependen
(Y) dengan variabel independen (X) dituliskan dalam model linier umum
di mana , i = 1,2,……..p adalah
koefisien regresi yang berarti besarnya perubahan pada , jika Xi
bertambah satu satuan dan variabel yang lain konstan, adalah intercept.
Residual e mengikuti distribusi normal dengan rata-rata 0 dan varians konstan
sebesar s2.
Asumsi dasar dalam analisis regresi
adalah (i) setiap Y yang merupakan kombinasi linier atas X dan mengikuti
distribusi normal, (ii) e tersebar secara acak dan tidak berpola mengikuti
besarnya nilai X, (iii) tidak terdapat hubungan (korelasi) yang tinggi antar
variabel X.
Analisis Regresi Sederhana
Analisis regresi sederhana hanya
melibatkan satu variabel independen X, sehingga dalam persamaan (3.1) p=1,
sehingga model liniernya adalah
Dengan model seperti pada persamaan
(3.2) maka hipotesis yang diajukan untuk diuji adalah H0: b1
= 0 terhadap H1: b 1 ¹ 0. Untuk menolak H0
harus dapat dibuktikan secara empirik bahwab 1 ¹ 0 atau b1
bermakna (significant) atau dengan kata lain ada hubungan linier regresi
antara Y dan X seperti pada persamaan (3.2).
Dalam output SPSS 9.0 for
Windows untuk subprogram REGRESION, yang pertama perlu diketahui adalah apakah
regresi Y pada X bermakna. Hal ini dapat dilihat pada output ANOVA sebagai
berikut:
ANOVA
Sum of
Squares
|
Df
|
Mean
Squares
|
F
|
Sig.
|
Uji hipotesis untuk mengetahui
apakah regresi Y pada X ada, Tabel ANOVA dengan =0,00 menunjukkan bahwa H0
ditolak ÷ regresi Y pada X bermakna.
|
|||
Model
|
1
|
Regresion
Residual
Total
|
6475.18
3185.81
9660.99
|
1
83
84
|
6475.18
38.38
|
168.698
|
.000
|
|
Selanjutnya adalah untuk mengetahui
besarnya estimate koefisien regresi () serta standard error-nya,
ini dapat dilihat pada output COEFFICIENTS sebagai berikut:
COEFFICIENTS
Unstandardized Coefficients
|
Standardized Coefficients
|
t
|
Sig.
|
= 47,17 (intercept)
= 0,307 (koeffisien regresi)
Y akan berubah sebesar 0,31
unit untuk setiap perubahan satu unit dari X.
|
|||||
B
|
Std. Error
|
Beta
|
|||||||
Model
|
1
|
(Constant)
X
|
47.170
.307
|
1.726
.024
|
.819
|
27.337
12.988
|
.000
.000
|
||
Dapat dilihat bahwa karena regresi
linier sederhana, maka pada dua tabel di atas t2= F. Beta=0,819 yang
merupakan koef. regresi baku sebenarnya adalah sama dengan r = koefisien
korelasi antara Y dan X, karena beta dihitung berdasarkan vaiabel baku Z yang
dihitung dengan cara
Koefisien determinasi r2
= 0,670 (yaitu nilai Beta dikuadratkan atau (0.819)2) berarti bahwa
variasi Y yang dapat dijelaskan oleh model sebesar 67 persen. Beberapa
statistik dan estimasi dari parameter dapat pula diperoleh seperti rata-rata
dan standard deviasi serta korelasi dari Y dan X. Para pembaca lebih lanjut
dianjurkan untuk membaca SPSS7 Base 9.0 Application Guide.
Analisis Regresi Berganda
Kalau satu variabel dependen Y perlu
dijelaskan oleh lebih dari satu variabel independen X, maka kita perlu membuat
model yang sesuai dengan tujuan studi. Model tersebut adalah regresi linier
ganda (Multivariate Linear Regression) yang secara umum modelnya seperti
pada persamaan (3.1). Selain berguna untuk dapat menjelaskan hubungan p
variabel X secara bersama terhadap variabel Y, dengan analisis regresi ganda
juga dapat diperoleh suatu penjelasan tentang peranan atau kontribusi relatif
setiap variabel X terhadap variabel Y. Secara empirik walaupun misalnya model
(3.1) signifikan, yang berarti bahwa secara bersama p variabel X dapat
menjelaskan variabel Y, tidak berarti bahwa setiap variabel mempunyai pengaruh
yang signifikan pada variabel Y. Suatu kajian tersendiri perlu dilakukan untuk
kemudian dapat memilah variabel X yang berpengaruh secara parsial pada variabel
Y.
No comments:
Post a Comment