Tuesday, April 18, 2017

makalah renking rumah makan

ATRIBUT YANG PALING BERPENGARUH TERHADAP TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN RUMAH MAKAN LARE OSENG
(Studi Kasus : Rumah Makan Lare Oséng, Jl. Kaliurang km 13,5 Yogyakarta)


Chusnul Chotimah (07611012)
Jurusan Statistika, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta

INTISARI

Yogyakarta sebagai kota pelajar, mahasiswa merupakan salah satu elemen masyarakat. Kebanyakan mahasiswa adalah perantau, dimana mereka tinggal sendiri atau kos. Mahasiswa yang kos kebanyakan makan di luar rumah, tujuan mereka adalah warung atau rumah makan. Rumah makan Lare Oséng  adalah rumah makan yang membawa konsep makanan prasmanan dengan rasa yang cukup enak dan harga yang terjangkau oleh mahasiswa. Penelitian ini dilakukan di rumah makan Lare Oséng. Dalam makalah ini peneliti ingin mengetahui atribut-atribut apa yang menjadi prioritas utama pengunjung rumah makan Lare Oséng dan untuk mengetahui atribut-atribut apa saja yang harus ditingkatkan dan dipertahankan untuk meningkatkan kualitas pelayanannya. Populasinya adalah adalah seluruh konsumen Rumah Makan Lare Oséng dengan sampelnya adalah sebagian konsumen Rumah Makan Lare Oséng yang sedang makan di Rumah Makan Lare Oséng ketika penelitian berlangsung. Teknik sampling yang digunakan adalah non probability sampling technique Analisis yang digunakan adalah statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan prioritas utama untuk konsumen datang kembali ke rumah makan Lare Oséng adalah pada atribut Rasa dan atribut yang memperoleh priorotas terendah adalah atribut fasilitas.

(Kata Kunci : kepuasan pelanggan, statistik deskriptif)

1.1         Latar Belakang
Dalam era globalisasi ini persaingan bisnis menjadi sangat tajam, baik di pasar domestik (nasional) maupun di pasar internasional atau global. Untuk memenangkan persaingan, perusahaan harus mampu memberikan kepuasan kepada para pelanggannya, misalnya dengan memberikan produk yang mutunya lebih baik, harganya lebih murah, penyerahan produk yang lebih cepat dan pelayanan yang lebih baik daripada para pesaingnya. Pemimpin perusahaan harus berusaha melakukan pengukuran tingkat kepuasan pelanggan agar segera mengetahui atribut apa dari suatu produk yang bisa membuat pelanggan tidak puas.
Salah satu jasa yang memungkinkan menjaring pelanggan melaui kualitas pelayanan adalah rumah makan. Pemenuhan kebutuhan akan makanan merupakan salah satu kebutuhan fisik manusia selain pakaian dan rumah. Usaha rumah makan yang ada di Indonesia dewasa ini tidak hanya menawarkan produk khas Indonesia tetapi mulai dibanjiri oleh usaha rumah makan dari luar negeri.
Yogyakarta sebagai kota Pelajar, mahasiswa merupakan salah satu elemen masyarakat. Kebanyakan mahasiswa adalah perantauan, dimana mereka tinggal sendiri atau kos. Mahasiswa yang kos kebanyakan makan di luar rumah, tujuan mereka adalah warung atau rumah makan. Di area kampus UII terpadu terdapat beberapa rumah makan salah satunya yaitu “Lare Oséng“.
Rumah makan Lare Oséng  adalah rumah makan yang membawa konsep makanan prasmanan dengan rasa yang cukup enak dan harga yang terjangkau oleh mahasiswa di area kampus UII terpadu pada khususnya. Rumah Makan Lare Oséng melihat peluang yang besar dengan membidik mahasiswa sebagai pasar utama mereka. Di Lare Oséng, semua orang bisa menikmati berbagai jenis sayur dan lauk pauk nikmat dengan harga yang ekonomis dan bersahabat. Penataan interiornya sederhana namun tetap mengedepankan kenyamanan bagi pengunjungnya.
1.2         Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1.    Atribut apa sajakah yang menjadi prioritas utama pelanggan dalam memilih rumah makan Lare Oséng?
2.    Atribut-atribut apa sajakah yang harus ditingkatkan dan pertahankan oleh Lare Oséng untuk meningkatkan kualitas pelayanan?
1.3         Batasan Masalah
Adapun batasan-batasan masalah yang diberikan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.        Penelitian ini dilakukan di Rumah Makan Lare Oséng, jalan kaliurang KM 13,5 Yogyakarta.
2.        Responden yang terpilih menjadi sampel adalah pelanggan yang datang dan makan di Lare Oséng.
3.      Pembahasan hanya sebatas ingin mengetahui atribut mana yang dianggap penting oleh konsumen serta keselarasan pendapat dalam menilai atribut antara konsumen pria dan wanita.
1.4         Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan:
1.        Untuk mengetahui atribut apa yang menjadi prioritas utama pelanggan dalam memilih  ruamh makan Lare Oséng.
2.        Untuk mengetahui atribut-atribut apa saja yang harus ditingkatkan dan dipertahankan oleh Lare Oséng untuk meningkatkan kualitas pelayanannya.
1.5         Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
a.         Sebagai masukan untuk mengetahui atribut-atribut apa saja yang harus dipertahankan dan ditingkatkan untuk meningkatkan kulaitas pelayanannya.
b.        Sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan peningkatan kualitas rumah makan Lare Oséng agar bisa mengupayakan tindakan perbaikan yang tepat untuk pengembangan dan peningkatan kualitas layanan serta kepuasan pelanggan sehingga Lare Oséng dapat mempertahankan loyalitas pelanggan.

2.1         Tinjauan Pustaka
2.1.1   Pengertian Rumah Makan
Rumah Makan ialah sebuah bangunan yang menghidangkan makanan dan minuman yang dipesan, untuk dimakan atau diminum. Hal ini meliputi berbagai tempat dan perbedaan cara memasaknya. Rumah makan adalah istilah umum untuk menyebut usaha gastronomi yang menjual hidangan kepada masyarakat dan menyediakan tempat untuk menikmati hidangan. Rumah makan biasanya memiliki spesialisasi dalam jenis makanan yang dijual. (Wikipedia.com). Sebuah rumah makan mempersiapkan dan menyajikan makanan dan minuman untuk pelanggan. Makanan biasanya dilayani dan dimakan di lokasi, namun juga banyak restoran yang menawarkan jasa layanan makanan. Rumah makan sangat bervariasi dalam tampilan dan persembahan, termasuk berbagai jenis makanan dan layanan model.
2.1.2   Pengertian Kualitas
Devinisi konvensional dari kualitas biasanya menggambarkan karakteristik langsung dari suatu produk seperti: performansi (performance), keandalan (reliability), mudah dalam penggunaan (ease of use), estetika (esthetics), dan sebagainya. Definisi strategik, yang menyatakan bahwa, kualitas adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan (meeting the needs of customers).
Berdasarkan definisi tentang kualitas baik yang konvensional maupun yang lebih strategik, bahwa pada dasarnya kualitas mengacu kepada pengertian pokok berikut: (Gaspersz, 2001 :4-5)
1.      Kualitas terdiri dari sejumlah keistimewaan produk, baik keistimewaan langsung, maupun keistimewaan atraktif yang memenuhi keinginan pelanggan dan dengan demikian memberikan kepuasan atas penggunaan produk tersebut.
2.      Kualitas terdiri dari segala sesuatu yang bebas dari kekurangan dan kerusakan.
2.1.3   Kepuasan Pelanggan
Kata “kepuasan atau satisfication” berasal dari bahasa Latin “satis” yang artinya cukup baik, memadai, dan “facio” yang artinya melakukan atau membuat. Dalam buku teks standar Marketing Manager (Kotler, 2000), bahwa kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (atau hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya. Dari definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya tingkat kepuasan konsumen mencakup perbedaan antara harapan dan kinerja atau hasil yang dirasakan para pemilik jasa.
Kepuasan pelanggan sesudah pembelian tergantung dari kinerja penawaran dibandingkan dengan harapannya. Jika tingkat kepuasan adalah fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan. Pelanggan dapat mengalami salah satu dari ketiga tingkat kepuasan yang umum. Kalau kinerja dibawah harapan, pelanggan kecewa. Kalau kinerja sesuai harapan, pelanggan puas. Kalau kinerja melebihi harapan, pelanggan sangat puas,senang atau gembira.
Kepuasan pelanggan berkontribusi pada sejumlah aspek krusial, seperti terciptanya loyalitas pelanggan, meningkatnya reputasi perusahaan, berkurangnya elastisitas harga, berkurangnya biaya transaksi masa depan, dan meningkatnya efisiensi dan produktivitas karyawan (Anderson, et al., 1994; Anderson, et al., 1997; Edvardsson, et al., 2000). Disamping itu kepuasan pelanggan juga dipandang sebagai salah satu indikator terbaik untuk laba masa depan. (Fornell, 1992; Kotler, 2000).
2.1.4   Kuisioner
Jenis alat ukur dapat berupa: wawancara (teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara ialah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperolah informasi, angket (questionnaire) apabila teknik pengumpulan datanya menggunakan teknik angket, yaitu daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain bersedia memberikan respons sesuai dengan permintaan pengguna dan lain-lainnya. (Riduwan, 2002: 1).
   Pada umumnya semua jenis angket paling sedikit mempunyai dua fungsi, yaitu deskripsi dan pengukuran. Fungsi angket pertama ialah informasi yang diperoleh melalui angket dapat memberikan gambaran (deskripsi) tentang karakteristik dari individu atau sekelompok responden, contohnya: gender, pendidikan, pekerjaan, umur, pendapatan, dan lain-lain. Selanjutnya penggambaran unsur-unsur itu mempunyai beberapa tujuan, misalnya peneliti dapat memperoleh keterangan tentang tingkah laku individu atau sekelompok responden tertentu. Fungsi angket kedua adalah untuk melakukan pengukuranpengukuran variabel-variabel individual atau kelompok tertentu, contohnya: variabel sikap. Angket dapat berisi item pertanyaan tunggal atau lebih (jamak), yang telah dirancang melalui kisi-kisi penelitian untuk mengukur berbagai gejala. Gejala tersebut dapat berupa: pendidikan, pemerintahan, sosial, psikologi, ekonomi, bisnis, sikap memilih keyakinan dan lain-lain. Angket mempunyai model jawaban yang bersifat terbuka, tertutup dan semi terbuka (terbuka dan tertutup).

3.1         Landasan Teori
3.1.1   Statistik Deskriptif
Statistika deskriptif adalah bagian dari ilmu statistika yang hanya mengolah, menyajikan data tanpa mengambil keputusan untuk populasi. Dengan kata lain hanya melihat gambaran secara umum dari data yang didapatkan. Pada dasarnya penelitian deskriptif kuantitatif ini bertujuan untuk menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaaan, gejala atau kelompok tertentu, atau untuk menentukan frekuensi atau penyebaran suatu gejala atau frekuensi adanya hubungan tertentu antara suatu gejala dengan gejala lain dalam masyarakat.
Penelitian deskriptif pada umumnya merupakan penelitian non hipotesis sehingga dalam langkah penelitiannya tidak perlu merumuskan hipotesis. Pada proses sifat dan analisa datanya penelitian ini termasuk riset deskriptif yang bersifat eksploratif sebab dalam penelitian ini menggambarkan keadaan yang sebenarnya untuk mengetahui atribut-atribut pelayanan apa saja yang harus ditingkatkan dan dipertahankan oleh Lare Oséng untuk meningkatkan kualitas pelayanannya.
3.2         Metodologi Penelitian

3.2.1 Tempat dan Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rumah makan Lare Oséng Jalan kaliurang KM 13,5 Yogyakarta. Adapun populasi yang diambil adalah pelanggan rumah makan Lare Oséng.
3.2.2 Alat Ukur
Dalam penelitian ini, alat ukur penelitian berasal dari data primer, yaitu data diperoleh langsung dari sumbernya atau dari lapangan dengan menggunakan kuisioner.
3.2.3 Populasi dan Sampel
Populasi merupakan kumpulan dari unit sampling yang mempunyai kriteria tertentu, sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti. Jadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen Rumah Makan Lare Oséng dengan sampelnya adalah sebagian konsumen Rumah Makan Lare Oséng yang sedang makan di Rumah Makan Lare Oséng ketika penelitian berlangsung.
 3.2.4 Variable Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel penelitian merupakan segala sesuatu yang akan menjadi objek dalam penelitian. Variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah :
1)   Rasa adalah karakteristik yang ada dalam makanan, misalnya pedas, asin dsb.
2)   Harga adalah nilai dari makanan yang tersedia di rumah makan Lare Oséng.
3)   Lokasi adalah kestrategisan rumah makan Lare Oséng, misalnya berada di tepi jalan dan dekat dengan kampus UII terpadu.
4)   Jenis makanan adalah macam atau keanekaragaman jenis makanan yang tersedia di rumah makan Lare Oséng.
5)   Kebersihan adalah kebersihan tempat, makanan, dan alat makan.
6)   Pelayanan adalah keramahan pelayanan di rumah makan Lare Oséng.
7)   Fasilitas adalah kelengkapan penunjang yang dimiliki oleh rumah makan Lare Oséng, misalnya wastafel dan tempat parkir.
8)   Setting Tempat adalah keindahan atau kesesuaian penataan letak meja, kursi, letak makanan, kasir dan fasilitas pendukung lainnya seperti wastafel.
3.3         Metode Pengambilan Data
3.3.1 Penyusunan Kuisioner Penelitian
Data atau informasi yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Dalam Penelitian ini, digunakan kuesioner tertutup dimana responden hanya mengurutkan variabel atau atribut yang sudah ditawarkan dari peringkat 1-8, dengan peringkat 1 berarti urutan teratas (prioritas utama).
3.3.2  Waktu Pengambilan Data
Pengambilan data dilakukan selama 4 hari mulai dari tanggal 6-9 Maret 2010 di rumah makan Lare Oséng jalan Kaliurang KM 13,5 Yogyakarta.
3.4         Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif.
3.5         Metode Pengambilan Sampel
Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah proses sampling. Dan  teknik sampling yang digunakan adalah non probability sampling technique, yaitu suatu teknik pengambilan sampel dimana peluang anggota populasi tidak diketahui karena pengambilan sampel tidak dilakukan secara acak. Dengan metode non sampling probability yang digunakan adalah metode purposive sampling, dimana pemilihan sampel didasarkan pada karakteristik tertentu yang dianggap mempunyai hubungan dengan karakteristik populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Dengan besar sampel yang diteliti sebanyak 30 responden.

4.1     Analisis dan Pembahasan
4.1.1  Atribut Paling Berpengaruh terhadap Tingkat Kepuasan Konsumen
Berikut ini 8 jenis atribut, diurutkan berdasarkan atribut yang menjadi faktor paling utama pengunjung memilih rumah makan Lare Oséng. Atribut dengan nilai rata-rata terrendah adalah atribut yang menjadi prioritas utama yang membuat pengunjung mengunnjungi rumah makan Lare Oséng.
No
Atribut
Rata-rata
Peringkat
1
Rasa
2,07
I
2
Jenis makanan
3,10
II
3
Kebersihan
3,57
III
4
Harga
4,53
IV
5
Pelayanan
5,27
V
6
Lokasi
5,30
VI
7
Setting tempat
5,87
VII
8
Fasilitas
6,30
VIII









4.1.2  Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Berikut akan disajikan diagram presentase perbandingan karakteristik responden laki-laki dan perempuan.

5.1     Kesimpulan dan Saran
5.1.1  Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa atribut yang paling penting dalam rumah makan Lare Oséng adalah: rasa, jenis makanan, kebersihan, harga, pelayanan, lokasi, setting tempat, dan fasilitas.
5.1.2  Saran
Untuk meningkatkan jumlah pengunjung, pengelola rumah makan Lare Oséng perlu mempertahankan cita rasa makanan yang tersedia dan lebih meningkatkan pelayanan, memperhatikan setting ruangan dan fasilitas.


6.1     Daftar Pustaka
Supranto, J. 2004. Analisis Multivariat Arti & Interpretasi. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Kotler, P. 1984. Marketing. Jakarta: Erlangga
Gaspersz, V. 2002. Total Quality Management. Jakarta: Gramedia Pustaka             Utama

http://id.wikipedia.org/wiki/Pengertian Rumah Makan 

No comments:

Post a Comment