Gambaran (Profil)
Perpajakan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sleman Berdasarkan
Data
Rekam
PPN dari Tahun
2002 Sampai
2009
ABSTRAK
Kerja
praktek ini dilaksanakan di Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Sleman, pada tanggal 26 Juli sampai dengan 23 Agustus 2010. Data yang
dianalisis adalah data sekunder penerimaan PPN pada KPP Pratama Sleman dari tahun 2002 sampai dengan 2009.
Berdasarkan data tersebut ingin diketahui gambaran jumlah penerimaan PPN pada
DJP KPP Pratama Sleman. Analisis yang digunakan adalah analisis dekriptif.
Berdasarkan analisis diperoleh kesimpulan bahwa jumlah penerimaan PPN tertinggi
pada Desember 2009 yaitu sebesar Rp. 29.739.226.284,-. Dan penerimaan PPN
terendah terjadi pada September 2002
yaitu sebesar Rp. 844,153,173,-.
Kata Kunci : PPN,
Analisis Deskriptif
I.
Pendahuluan
Lembaga Pemerintah yang mengelola perpajakan negara di Indonesia adalah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang
merupakan salah satu direktorat jenderal yang ada di bawah naungan Departemen Keuangan Republik
Indonesia. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan
undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal
(kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan digunakan untuk membayar
pengeluaran umum.
Pajak merupakan sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai
pengeluaran-pengeluarannya dan juga sebagai alat untuk mengatur atau
melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi. Pajak
dari perspektif ekonomi
dipahami sebagai beralihnya sumber daya dari sektor privat kepada sektor publik. Pemahaman ini memberikan
gambaran bahwa adanya pajak menyebabkan dua situasi menjadi berubah. Pertama,
berkurangnya kemampuan individu dalam menguasai sumber daya untuk kepentingan
penguasaan barang dan jasa. Kedua, bertambahnya kemampuan keuangan negara dalam
penyediaan barang dan jasa publik yang merupakan kebutuhan masyarakat.
Lebih lanjut
dari latar belakang di atas peneliti tertarik untuk menganalisa data yang ada
untuk mengetahui gambaran jumlah penerimaan PPN pada KPP Pratama Sleman dalam
kurun waktu 8 tahun terakhir.
II.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada kerja praktek ini adalah bagaimana gambaran secara umum (profil) perpajakan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
Pratama Sleman berdasarkan data rekam PPN dari tahun
2002 sampai 2009.
III.
Batasan Masalah
Adapun batasan-batasan masalah yang diberikan pada makalah ini adalah
sebagai berikut:
1.
Ruang lingkup penelitian dilakukan di Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Sleman.
2.
Data yang digunakan adalah data jumlah penerimaan PPN
pada tahun 2002 sampai dengan tahun 2009.
3.
Metode analisa yang digunakan adalah analisis deskriptif.
IV.
Tujuan Penelitian
Adapun Tujuan penelitian pada kerja praktek
ini adalah untuk mengetahui gambaran secara
umum (profil) perpajakan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
Pratama Sleman berdasarkan data rekam PPN dari tahun 2002 sampai 2009.
V.
Manfaat Penelitian
Manfaat dari
penelitian ini antara lain adalah:
1.
Dapat
digunakan bagi KPP
Pratama Sleman sebagai
bahan pertimbangan dan masukan sekaligus membantu bagian umum KPP Pratama Sleman dalam
membuat laporan bulanan sehingga laporan yang dihasilkan lebih informatif,
rapi, dan dapat diakses dengan cepat.
2.
Memberikan informasi mengenai data perpajakan secara
lebih sederhana namun informatif sehingga bisa dijadikan evaluasi mengenai
perolehan pajak dalam waktu tersebut.
3.
Sebagai
bahan evaluasi terhadap kinerja pelayanan perpajakan
KPP Pratama Sleman dan bahan pertimbangan pengambilan
keputusan dalam upaya peningkatan
kualitas pemungutan dan pengelolaan pajak.
VI.
Landasan Teori
6.1.Definisi
Pajak
Terdapat
bermacam-macam batasan atau definisi mengenai pajak yang dikemukakan oleh para
ahli, diantaranya adalah
:
a.
Menurut Andriani (2003), pajak adalah iuran masyarakat
kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya
menurut peraturan–peraturan umum(undang-undang) dengn tidak mendapat prestasi
kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk membiayai
pengeluaran-pengeluaran umum berhubung tugas negara untuk menyelenggarakan
pemerintahan. (Zain, 2003)
b.
Menurut Soemitro R (2003), pajak adalah iuran rakyat
kepada Negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada
mendapat jasa timbal (kontra prestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan
digunakan untuk membayar pengeluaran umum. (Zain, 2003)
6.2.
Pajak Pertambahan Nilai
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) merupakan pengganti dari Pajak Penjualan. Alasan
penggantian ini karena Pajak Penjualan dinilai sudah tidak lagi memadai untuk
menampung kegiatan masyarakat dan belum mencapai sasaran kebutuhan pembangunan,
antara lain untuk meningkatkan penerimaan Negara, mendorong ekspor, dan
pemerataan pembebanan pajak.
Pajak Pertambahan Nilai dikenakan pada Wajib Pajak yang merupakan obyek
dari Pajak Pertambahan Nilai. Adapun pengertian Wajib pajak itu sendiri adalah
orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan Daerah diwajikan untuk melakukan pembayaran pajak yang terutang,
termasuk pemungut atau pemotong pajak tertentu.
6.3.
Statistik dan Statistika
Statistik didefinisikan
sebagai suatu besaran dalam sampel dan dapat memberikan informasi mengenai
suatu fenomena. Statistik merupakan taksiran dari populasi, artinya besaran
digunakan untuk menaksir parameter populasi.
Statistika
adalah ilmu yang terdiri dari teori dan metode yang merupakan cabang dari
matematika terapan dan membicarakan tentang bagaimana mengumpulkan data,
menyajikannya dalam bentuk yang mudah dipahami, menganalisis data, dan mengambil suatu kesimpulan
berdasarkan hasil analisis data dalam situasi yang memiliki tidak kepastian dan
variasi.
6.4.
Statistik Deskriptif
Metode statistik
adalah prosedur-prosedur yang digunakan dalam pengumpulan, penyajian, analisis,
dan penafsiran data. Kemudian metode tersebut dibagi menjadi dua, yaitu
statistik deskriptif dan statistik inferensial.
Statistik deskriptif adalah bagian dari ilmu statistika yang
metode-metodenya berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian data dalam bentuk
yang mudah dibaca sehingga memberikan informasi tersebut lebih lengkap dan
berguna. Sedangkan Statistik inferensial adalah metode yang berhubungan dengan
analisis sebagian data untuk kemudian sampai pada peramalan atau penarikan
kesimpulan mengenai data induknya. Statistik deskriptif hanya berhubungan
dengan hal menguraikan atau memberikan keterangan-keterangan mengenai suatu
data atau suatu fenomena. Dengan kata lain hanya melihat gambaran secara umum
dari data yang didapatkan.
6.5.
Grafik Garis
Diagram garis atau
line chart merupakan diagram yang digambarkan berdasarkan waktu/periode.
Diagram garis berfungsi untuk memberikan informasi mengenai perkembangan
sesuatu dari periode ke periode.
Diagram garis atau
line chart dibuat biasanya menunjukkan perkembangan dari suatu keadaan.
Perkembangan tersebut bisa naik ataupun juga bisa turun. Hal ini sama seperti
diagram batang yaitu akan nampak secara visual melalui garis dalam grafik.
Dalam grafik terdapat garis vertikal yang menunjukkan jumlah atau frekuensi dan
yang horisontal menunjukkan variabel tertentu, misalnya bulan, tahun dsb. Yang
diperlukan dalam membuat grafik garis adalah ketepatan membuat skala pada garis
vertikal yang akan mencerminkan keadaan hasil observasi.
VII.
Metodologi
Penelitian
7.1 Judul
Penelitian
Judul Penelitian adalah “Gambaran
Perpajakan di Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Sleman Berdasarkan Data Rekam PPN dari Tahun 2002 Sampai 2009”.
7.2 Obyek
Penelitian, Sampel dan Populasi.
Obyek penelitian ini adalah Wajib Pajak dan Penerimaan
PPN pada tahun 2002 sampai dengan tahun 2009.
7.3 Definisi
Operasional Peubah
·
Wajib
Pajak adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiban
perpajakan, termasuk pemungut pajak atau pemotong pajak tertentu.
·
Pajak
Pertambahan
Nilai
adalah pajak yang dikenakan atas setiap pertambahan nilai dari barang atau jasa
dalam peredarannya dari produsen ke konsumen.
7.4 Metode
Pengambilan Data
Data yang penulis ambil adalah
data sekunder yang diperoleh secara langsung dari hasil perekaman penerimaan PPN dari
tahun ke tahun di divisi PDI (pengolahan data dan infromasi) Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Sleman.
VIII. Analisis dan Pembahasan
8.1.
Analisis
Deskriptif
Berikut ini akan disajikan grafik
penerimaan PPN dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2009.

Analisis :
Berdasarkan grafik di atas, terlihat bahwa penerimaan PPN
terendah terjadi pada bulan September yaitu sebesar Rp. 844,153,173,00,- dan penerimaan terbesar terjadi pada bulan Desember
yaitu sebesar Rp. 11,935,784,462,00,-.

Analisis :
Berdasarkan grafik di atas, terlihat bahwa penerimaan PPN
terendah terjadi pada bulan Februari yaitu sebesar Rp 3,237,695,120,00,-
dan penerimaan terbesar terjadi pada bulan Desember yaitu sebesar Rp. 23,340,017,682,00,-.

Analisis :
Berdasarkan grafik di atas, terlihat bahwa penerimaan PPN
terendah terjadi pada bulan Februari yaitu sebesar Rp. 3,969,342,068,00,- dan penerimaan terbesar terjadi pada bulan
Desember yaitu sebesar Rp. 19,260,201,628,00,-.

Analisis :
Berdasarkan grafik di atas, terlihat bahwa penerimaan PPN
terendah terjadi pada bulan Februari yaitu sebesar Rp. 3,142,879,309,00,- dan penerimaan terbesar terjadi pada bulan
Desember yaitu sebesar Rp. 16,390,445,608,00,-.

Analisis :
Berdasarkan grafik di atas, terlihat bahwa penerimaan PPN
terendah terjadi pada bulan Maret yaitu sebesar Rp. 4,659,084,839,00,- dan penerimaan terbesar terjadi pada bulan
Desember yaitu sebesar Rp. 27,946,584,928,00,-.

Analisis :
Berdasarkan grafik di atas, terlihat bahwa penerimaan PPN
terendah terjadi pada bulan Februari yaitu sebesar Rp. 6,607,259,840,00,- dan penerimaan terbesar terjadi pada bulan Desember
yaitu sebesar Rp. 28,734,846,156,00,-.

Analisis :
Berdasarkan grafik di atas, terlihat bahwa penerimaan PPN
terendah terjadi pada bulan Mei yaitu sebesar Rp. 6,510,200,324,00,- dan penerimaan terbesar terjadi pada bulan
Desember yaitu sebesar Rp. 23,402,814,609,00,-.

Analisis :
Berdasarkan grafik di atas, terlihat bahwa penerimaan PPN
terendah terjadi pada bulan April yaitu sebesar Rp. 7,976,287,999,00,- dan penerimaan terbesar terjadi pada bulan
Desember yaitu sebesar Rp. 29,739,226,284,00,-.
Berikut
ini akan disajikan grafik penerimaan PPN secara keseluruhan dari tahun 2002
sampai dengan 2009.

Analisis :
Berdasarkan grafik diatas, terlihat bahwa dari tahun ke
tahun jumlah pemasukan PPN terus meningkat. Angka puncak tertinggi terjadi pada
tahun 2009 pada bulan Desember sebesar Rp. 29.739.226.284,- sedangkan pemasukan terendah terjadi pada tahun
2002 pada bulan September yaitu sebesar Rp. 844,153,173,-
IX.
Kesimpulan
dan Saran
9.1.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dengan menggunakan
analisis deskriptif, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
·
Jumlah penerimaan terendah
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang di terima oleh KPP pratama Sleman yaitu pada
September 2002 sebesar Rp. 844,153,173,-
·
Jumlah penerimaan tertinggi
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang di terima oleh KPP pratama Sleman yaitu pada
Desember 2009 sebesar Rp. 29.739.226.284,-
9.2.
Saran
Berdasarkan hasil analisis yang
telah dilakukan maka peneliti dapat memberikan saran kepada pihak KPP Pratama
Sleman sebagai berikut :
- Untuk melakukan usaha peningkatan jumlah wajib pajak
untuk wilayah kabupaten Sleman sehingga dapat meningkatkan banyaknya
penerimaan PPN dengan cara memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada
masyarakat umum akan pentingnya membayar pajak.
- Dengan kebiasaan Bendaharawan sebagai pemungut PPN
yang menghabiskan dana di bulan Desember untuk proyek yang telah
dianggarkan di awal tahun diharapkan KPP Pratama Sleman mengambil suatu
kebijakan agar penerimaan PPN selalu normal setiap bulannya sehingga tidak
terjadi peningkatan yang sangat tinggi tentang banyaknya penerimaan PPN
pada bulan Desember dibandingkan dengan bulan-bulan yang lain.
X.
Daftar
Pustaka
Sujarweni V.W.
2007. “Belajat Mudah SPSS untuk Penelitian”. Yogyakarta:
Global Media Informasi.
Wijayanti, Anggit. 2007.
“Laporan Kerja Praktek di Pajak………………. Laporan Kerja Praktek tidak diterbitkan.
Jurusan Statistika. Fakultas MIPA Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta.
No comments:
Post a Comment