Tuesday, April 18, 2017

Gambaran (Profil) Perpajakan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sleman Berdasarkan Data Rekam PPN dari Tahun 2002 Sampai 2009

Gambaran (Profil) Perpajakan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sleman Berdasarkan Data Rekam PPN dari Tahun 2002 Sampai 2009
  
ABSTRAK

Kerja praktek ini dilaksanakan di Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sleman, pada tanggal 26 Juli sampai dengan 23 Agustus 2010. Data yang dianalisis adalah data sekunder penerimaan PPN pada KPP Pratama Sleman dari tahun 2002 sampai dengan 2009. Berdasarkan data tersebut ingin diketahui gambaran jumlah penerimaan PPN pada DJP KPP Pratama Sleman. Analisis yang digunakan adalah analisis dekriptif. Berdasarkan analisis diperoleh kesimpulan bahwa jumlah penerimaan PPN tertinggi pada Desember 2009 yaitu sebesar Rp. 29.739.226.284,-. Dan penerimaan PPN terendah terjadi pada September 2002 yaitu sebesar Rp. 844,153,173,-.

Kata Kunci : PPN, Analisis Deskriptif

I.                   Pendahuluan
Lembaga Pemerintah yang mengelola perpajakan negara di Indonesia adalah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang merupakan salah satu direktorat jenderal yang ada di bawah naungan Departemen Keuangan Republik Indonesia. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan digunakan untuk membayar pengeluaran umum.
Pajak merupakan sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai pengeluaran-pengeluarannya dan juga sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi. Pajak dari perspektif ekonomi dipahami sebagai beralihnya sumber daya dari sektor privat kepada sektor publik. Pemahaman ini memberikan gambaran bahwa adanya pajak menyebabkan dua situasi menjadi berubah. Pertama, berkurangnya kemampuan individu dalam menguasai sumber daya untuk kepentingan penguasaan barang dan jasa. Kedua, bertambahnya kemampuan keuangan negara dalam penyediaan barang dan jasa publik yang merupakan kebutuhan masyarakat.
Lebih lanjut dari latar belakang di atas peneliti tertarik untuk menganalisa data yang ada untuk mengetahui gambaran jumlah penerimaan PPN pada KPP Pratama Sleman dalam kurun waktu 8 tahun terakhir.

II.                Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada kerja praktek ini adalah bagaimana gambaran secara umum (profil) perpajakan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sleman berdasarkan data rekam PPN dari tahun 2002 sampai 2009.

III.             Batasan Masalah
Adapun batasan-batasan masalah yang diberikan pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Ruang lingkup penelitian dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sleman.
2.      Data yang digunakan adalah data jumlah penerimaan PPN pada tahun 2002 sampai dengan tahun 2009.
3.      Metode analisa yang digunakan adalah analisis deskriptif.



IV.             Tujuan Penelitian
Adapun Tujuan penelitian pada kerja praktek ini adalah untuk mengetahui gambaran secara umum (profil) perpajakan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sleman berdasarkan data rekam PPN dari tahun 2002 sampai 2009.

V.                Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini antara lain adalah:
1.    Dapat digunakan bagi KPP Pratama Sleman sebagai bahan pertimbangan dan masukan sekaligus membantu bagian umum KPP Pratama Sleman dalam membuat laporan bulanan sehingga laporan yang dihasilkan lebih informatif, rapi, dan dapat diakses dengan cepat.
2.    Memberikan informasi mengenai data perpajakan secara lebih sederhana namun informatif sehingga bisa dijadikan evaluasi mengenai perolehan pajak dalam waktu tersebut.
3.    Sebagai bahan evaluasi terhadap kinerja pelayanan perpajakan KPP Pratama Sleman dan bahan pertimbangan pengambilan keputusan dalam upaya peningkatan kualitas pemungutan dan pengelolaan pajak.

VI.             Landasan Teori
6.1.Definisi Pajak
Terdapat bermacam-macam batasan atau definisi mengenai pajak yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah :
a.       Menurut Andriani (2003), pajak adalah iuran masyarakat kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan–peraturan umum(undang-undang) dengn tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan. (Zain, 2003)
b.      Menurut Soemitro R (2003), pajak adalah iuran rakyat kepada Negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontra prestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan digunakan untuk membayar pengeluaran umum. (Zain, 2003)

6.2.            Pajak Pertambahan Nilai
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) merupakan pengganti dari Pajak Penjualan. Alasan penggantian ini karena Pajak Penjualan dinilai sudah tidak lagi memadai untuk menampung kegiatan masyarakat dan belum mencapai sasaran kebutuhan pembangunan, antara lain untuk meningkatkan penerimaan Negara, mendorong ekspor, dan pemerataan pembebanan pajak.
Pajak Pertambahan Nilai dikenakan pada Wajib Pajak yang merupakan obyek dari Pajak Pertambahan Nilai. Adapun pengertian Wajib pajak itu sendiri adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan Daerah diwajikan untuk melakukan pembayaran pajak yang terutang, termasuk pemungut atau pemotong pajak tertentu.
6.3.            Statistik dan Statistika
Statistik didefinisikan sebagai suatu besaran dalam sampel dan dapat memberikan informasi mengenai suatu fenomena. Statistik merupakan taksiran dari populasi, artinya besaran digunakan untuk menaksir parameter populasi.
Statistika adalah ilmu yang terdiri dari teori dan metode yang merupakan cabang dari matematika terapan dan membicarakan tentang bagaimana mengumpulkan data, menyajikannya dalam bentuk yang mudah dipahami, menganalisis data, dan mengambil suatu kesimpulan berdasarkan hasil analisis data dalam situasi yang memiliki tidak kepastian dan variasi.
6.4.            Statistik Deskriptif
Metode statistik adalah prosedur-prosedur yang digunakan dalam pengumpulan, penyajian, analisis, dan penafsiran data. Kemudian metode tersebut dibagi menjadi dua, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial.
 Statistik deskriptif adalah bagian dari ilmu statistika yang metode-metodenya berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian data dalam bentuk yang mudah dibaca sehingga memberikan informasi tersebut lebih lengkap dan berguna. Sedangkan Statistik inferensial adalah metode yang berhubungan dengan analisis sebagian data untuk kemudian sampai pada peramalan atau penarikan kesimpulan mengenai data induknya. Statistik deskriptif hanya berhubungan dengan hal menguraikan atau memberikan keterangan-keterangan mengenai suatu data atau suatu fenomena. Dengan kata lain hanya melihat gambaran secara umum dari data yang didapatkan.
6.5.            Grafik Garis
Diagram garis atau line chart merupakan diagram yang digambarkan berdasarkan waktu/periode. Diagram garis berfungsi untuk memberikan informasi mengenai perkembangan sesuatu dari periode ke periode.
Diagram garis atau line chart dibuat biasanya menunjukkan perkembangan dari suatu keadaan. Perkembangan tersebut bisa naik ataupun juga bisa turun. Hal ini sama seperti diagram batang yaitu akan nampak secara visual melalui garis dalam grafik. Dalam grafik terdapat garis vertikal yang menunjukkan jumlah atau frekuensi dan yang horisontal menunjukkan variabel tertentu, misalnya bulan, tahun dsb. Yang diperlukan dalam membuat grafik garis adalah ketepatan membuat skala pada garis vertikal yang akan mencerminkan keadaan hasil observasi.

VII.          Metodologi Penelitian
7.1        Judul Penelitian
Judul Penelitian adalah Gambaran Perpajakan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sleman Berdasarkan Data Rekam PPN dari Tahun 2002 Sampai 2009”.
7.2        Obyek Penelitian, Sampel dan Populasi.
Obyek penelitian ini adalah Wajib Pajak dan Penerimaan PPN pada tahun 2002 sampai dengan tahun 2009.
7.3        Definisi Operasional Peubah
·         Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiban perpajakan, termasuk pemungut pajak atau pemotong pajak tertentu.
·         Pajak Pertambahan Nilai adalah pajak yang dikenakan atas setiap pertambahan nilai dari barang atau jasa dalam peredarannya dari produsen ke konsumen.
7.4        Metode Pengambilan Data
Data yang penulis ambil adalah data sekunder yang diperoleh secara langsung dari hasil perekaman penerimaan PPN dari tahun ke tahun di divisi PDI (pengolahan data dan infromasi) Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sleman.

VIII.       Analisis dan Pembahasan
8.1.            Analisis Deskriptif
Berikut ini akan disajikan grafik penerimaan PPN dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2009.

Analisis :
Berdasarkan grafik di atas, terlihat bahwa penerimaan PPN terendah terjadi pada bulan September yaitu sebesar Rp. 844,153,173,00,- dan penerimaan terbesar terjadi pada bulan Desember yaitu sebesar Rp. 11,935,784,462,00,-.

Analisis :
Berdasarkan grafik di atas, terlihat bahwa penerimaan PPN terendah terjadi pada bulan Februari yaitu sebesar Rp 3,237,695,120,00,- dan penerimaan terbesar terjadi pada bulan Desember yaitu sebesar Rp. 23,340,017,682,00,-.


Analisis :
Berdasarkan grafik di atas, terlihat bahwa penerimaan PPN terendah terjadi pada bulan Februari yaitu sebesar Rp. 3,969,342,068,00,- dan penerimaan terbesar terjadi pada bulan Desember yaitu sebesar Rp. 19,260,201,628,00,-.

Analisis :
Berdasarkan grafik di atas, terlihat bahwa penerimaan PPN terendah terjadi pada bulan Februari yaitu sebesar Rp. 3,142,879,309,00,- dan penerimaan terbesar terjadi pada bulan Desember yaitu sebesar Rp. 16,390,445,608,00,-.

Analisis :
Berdasarkan grafik di atas, terlihat bahwa penerimaan PPN terendah terjadi pada bulan Maret yaitu sebesar Rp. 4,659,084,839,00,- dan penerimaan terbesar terjadi pada bulan Desember yaitu sebesar Rp. 27,946,584,928,00,-.

Analisis :
Berdasarkan grafik di atas, terlihat bahwa penerimaan PPN terendah terjadi pada bulan Februari yaitu sebesar Rp. 6,607,259,840,00,- dan penerimaan terbesar terjadi pada bulan Desember yaitu sebesar Rp. 28,734,846,156,00,-.

Analisis :
Berdasarkan grafik di atas, terlihat bahwa penerimaan PPN terendah terjadi pada bulan Mei yaitu sebesar Rp. 6,510,200,324,00,- dan penerimaan terbesar terjadi pada bulan Desember yaitu sebesar Rp. 23,402,814,609,00,-.

Analisis :
Berdasarkan grafik di atas, terlihat bahwa penerimaan PPN terendah terjadi pada bulan April yaitu sebesar Rp. 7,976,287,999,00,- dan penerimaan terbesar terjadi pada bulan Desember yaitu sebesar Rp. 29,739,226,284,00,-.

Berikut ini akan disajikan grafik penerimaan PPN secara keseluruhan dari tahun 2002 sampai dengan 2009.

Analisis :
Berdasarkan grafik diatas, terlihat bahwa dari tahun ke tahun jumlah pemasukan PPN terus meningkat. Angka puncak tertinggi terjadi pada tahun 2009 pada bulan Desember sebesar Rp. 29.739.226.284,- sedangkan pemasukan terendah terjadi pada tahun 2002 pada bulan September yaitu sebesar Rp. 844,153,173,-

IX.             Kesimpulan dan Saran
9.1.            Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
·         Jumlah penerimaan terendah Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang di terima oleh KPP pratama Sleman yaitu pada September 2002 sebesar Rp. 844,153,173,-
·         Jumlah penerimaan tertinggi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang di terima oleh KPP pratama Sleman yaitu pada Desember 2009 sebesar Rp. 29.739.226.284,-

9.2.            Saran
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan maka peneliti dapat memberikan saran kepada pihak KPP Pratama Sleman sebagai berikut :
  • Untuk melakukan usaha peningkatan jumlah wajib pajak untuk wilayah kabupaten Sleman sehingga dapat meningkatkan banyaknya penerimaan PPN dengan cara memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada masyarakat umum akan pentingnya membayar pajak.
  • Dengan kebiasaan Bendaharawan sebagai pemungut PPN yang menghabiskan dana di bulan Desember untuk proyek yang telah dianggarkan di awal tahun diharapkan KPP Pratama Sleman mengambil suatu kebijakan agar penerimaan PPN selalu normal setiap bulannya sehingga tidak terjadi peningkatan yang sangat tinggi tentang banyaknya penerimaan PPN pada bulan Desember dibandingkan dengan bulan-bulan yang lain.

X.                Daftar Pustaka
Sujarweni V.W. 2007. Belajat Mudah SPSS untuk Penelitian. Yogyakarta: Global Media Informasi.
Wijayanti, Anggit. 2007. “Laporan Kerja Praktek di Pajak………………. Laporan Kerja Praktek tidak diterbitkan. Jurusan Statistika. Fakultas MIPA Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta.



No comments:

Post a Comment